Sabtu, 12 Juli 2008

MANUSIA DAN PEKERJAANNYA

MANUSIA DAN PEKERJAANNYA

BERFALSAFAH BERSAMA HEGEL DAN MARX

Bekerja sangat penting bagi manusi. Setiap harinya manusia disibukkan dengan pekerjaannya. Dengan pekerjaan manusia akan lebih manusiawi. Dan salah satu yang membedakan manusia dengan hewan adalah kerja. Dengan bekerja manusia bisa menghidupi keluarga dan masa depannya. Ini sangat membedakan dengan hewan, hewan melakukan sesuatu karena nalurinya, karena lapar maka kambing makan dsb.

Wlaupun manusia menggantungkan keexistensinya pada pekerjaan. Perhatian para filosof terhadap ini sangat minim. Perkembangan filsafat kerja sendiri baru berkembang pada masa Hegel dan Karlmaxs. Dan sebelum masa ini banyak filosof yang sudah menyinggungnya seperti Aristoteles, memasukkan pekerjaan dalam Poiesis (perbuatan dari sesuatu) yang kurang bernilai dari pada Praksis (tindakan) khususnya berpolitik.sebenarnya filsafat pekerjaan mulai berkembang pada masa Jhon Lock (1632-1704) yang didukung pada keadaan dimasa itu, yaitu mulai meningkatnya ilmu alam dan kemajuan teknik.

Dari sini akan terlihat perbedaan antara filsafat Barat dan filsafat Timur. Filsafat Barat menemukan sesuatu berawal dari skeptis dan filsafat timur mengandalkan kepercayaan. Sehingga filsafat pekerjaan kurang diperhatikan oleh para filsofos timur. Seperti halnya dengan cerita pewayangan, orang sibuk bertapa, berperang. Dengan tidak ada yang bertanya dari mana Arjuna mendapatkan nasi. Golongan priyayi mewujudkan kemanusiaanya yang lebih sempurna tanpa pekerjaan.

Sebelum membahas filsafat pekerjaan menurut Hegel. Saya akan mengenai pekerjaan sendiri. Tidak segala tingkah laku itu disebut tindakan seperti halnya makan, bersetubuh melainkan segala tingkah laku yang direncanakan dan memerlukan pemikiran. Dan tingkah laku tidak harus yang dia senangi (kalau itu saja namanya permainan) tapi juga empunyai kemauan.

I. Pekerjaan Sebagai Pernyataan Manusia

Menurut pandangan Hegel: manusia tau akan dirinya apabila dia menyadari sepenuhnya. Dengan menemukan diri manusia akan semakin nyata akan dirinya dan eksistensinya obyektif. Disini pekerjaan menjadi fungsi penting untuk mengetahui dirinya. Saya akan mengajak untuk menyelam dalam filsafat pekerjaan Hegel.

1. Cara manusia menyadari diri.

Bagaimana cara kita menyadari diri, keakuan kita? Seperti dalam pandangan kita. Kita memandang segala sesuatu, kita sebut sebagai obyek. Contoh kita melihat pohon, maka obyek kita adalah pohon. Dan apabila kita membelokkan untuk melihat rumah maka obyek kita adalah rumah. Walaupun pohon tetap ada, meskipun tidak kita lihat. Tetapi sebagai obyek kita pohon akan sirna karna tidak lagi kita pandang. Melihat semua obyek-obyek itu berubah sesuai pandangan kita. Berarti obyek-obyek itu tidak dapat mempertahankan diri, dan yang dapat mempertahankan diri adalah kita. Kita sadar akan diri kita karena obyek yang kita lihat itu ada. Seperti pernyataan Psikolog seorang anak yang kehilangan panca indranya akan menyadari dirinya.

2. Masalah Pembenaran Diri

Setelah kita dapat menyadari diri kita lantas kita akan mempertanyakan bagaimana sikap manusia terhadap dirinya Obyektif, sehingga exsistensinya terjamin dan pasti? Dunia pbyektif itu lain,asing bagi keakuan manusia, dan akan mengancam manusia lantas apakah manusia harus menumpas semua obyek-obyek kita sehingga tidak ada ancaman lagi, kita menumpas pohon, rumah dan lain-lain sehingga tidak ada ancaman lagi. Walaupun ini satu-satunya jalan tetapi ini tidak akan kita lakukan karena menghilangkan obyek berarti menghilangkan kita, pengkuan manusia.

3. Pekerjaan

Kita tidk mungkin meghilangkan obyek untuk mengakui keafuan kita. Karena hilangnya obyek berarti hilangnya kita. Terus bagaimana supaya obyek tidak mengancam kita? Manusia me,benarkan diri apabila dunia obyektif menjadi obyektifitas dari keafuan sendiri.pekerjaan lah yang berperan penting.

Apa yang terjadi apabila manusia bekerja? Seperti tokoh orang pembuat perahu, yang dari pohon yang bersar kemudian tukang pembuat erahu mereparasi pohon sampai menjadi perahu. Terlihat proses yang unik obyek tak lagi mengancam walaupun obyek tetap ada yaitu bentuk pohon diambil bentuk alamiahnya menjadi bentuk manusia. Bukan berarti bentuk manusia tetapi bentuk dari fikiran manusia. Dengan bekerja manusia dapat menaklukkan alam (obyek) walaupun tanpa dibinasakan sehingga tetap menyatakan dirinya.

II Segi-Segi pokok pernyataan diri manusia

Dari pekerjaan tersebut edapat sebuah tindakan. Tindakan itu ditemukan apabila muncul pekerjaan tindakan dilihat dari sisi pekerjaan seperti permainan, pernyataan dan lain-lain. Yang dimaksud disini adalah pekerjaan dalam artian tindakan. Beberapa tindakan untuk menyatakan diri:

  1. Tindakan sebagai penampakan diri

Seperti yang telah dijelaskan, bagainmana memecahkan permasalahan membisanakan obyek.pekerjaan menjadi solusinya ,pekerjaan dalam arti tindakan. Jadi semakin kita bertindak semakin kita akan tahu diri kita

  1. Tindakan Sebagai Penentuan Diri

Sebelum manusia bertindak.manusia belum tentu, belum menentukan dirinya . contoh pembuat perahuyang belum bertindak ,yang masih dalam pikirannya berarti dia belum bisa disebut tukang perahu. Manusia bertindak berarti dia menntukan dirinya ( musikus ,matematikus DLL)tetepi apabila manusia menentukan dirinya berarti telah membattasi dirinya. Musikus tidak bisa menjadi matematikus

  1. Derita Penentuan Diri.

Seperti yang telah diterangkan diatas bahwasannya manusia menentukan dirinya berarti membatasi dirinya sendiri. Kita menginginkan membuat meja berarti kita mempunyai berbagai kemungkinan dalam membuat meja baik berkaki empat, enam, delapan dan seterusnya. Tetapi sesudah kita bertindak dengan menjadikan meja berkaki enam itu berarti sudah tidak bisa berkaki empat atau delapan. Dalam hal ini Hegel menyebutnya sebagai penderitaan roh. Menderita karena pembatasan. Jika manusia merasakan penderitaannya, tidak memutuskan salah satu dari kemungkinan berarti manusia tanpa kepribadian, tidak bisa hidup nyata. Kita harus berani bertindak, bisa memutuskan sesuatu, siap dibatasi.

  1. Potensionalitas dan Realitas

Hegel pernah mengatakan: tindakan (pekerjaan hanyalah penterjemahan diri bentuk kenyataan yang belum dilahirkan ke bentuk yang dilahirkan). Padahal bukankah tindakan manusia ditentukan oleh kenyataan manusia itu sendiri? Itu sama saja kita menutup mata bukan berarti kita tidak bisa melihat. Jadi tindakan seseorang tidak ditentukan kenyataan (bakat dan lain lain). Bertindak bukan berarti bahwa sesuatu dari kekosongan melainkan suatu potensialitas dijadikan realitas. Potensionalitas sendiri hanyalah segi bayangan dari kenyataan. Seseorang menjadi ini atau itu adalah suatu yang abstrak. Contoh seseorang berbakat belajar belum tentu akan menjadi pelajar karena belum bertindak.

  1. Realitas Manusia

Menurut Hegel manusia sebagai makhluk yang mencapai realitasnya apabila ia mengobyektifkan diri dan itu berarti ia dapat memandang dan memahami diri sendiri maupun secara social (difahami oleh individu-individu lain). Pekerjaan itu tindakan yang merealisasikann atau menyatakan manusia, karena didalamnya manusia melahirkan didalamnya hanya secara potensial ada padanya kedalam kenyuataan obyektif sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami dirinya.

III. Pekerjaan dan Ciri-Ciri Khas Manusia.

Disini kita akan meninggalkan Hegel dan berlanjut ke Karlmaxs, masih dalam lingkup pekerjaan. Apa yang diutarakan Karlmaxs tidak jauh seperti apa yang telah diutarakan Hegel. Filsafat Karlmarx banyak diperoleh dari Hegel. Walaupun karlmarx mengkritiki idealisme Hegel. Marx menegaskan beberapa cirri pekerjaan yang penting, yang pada masa Hegel termuat secara emplisit.

  1. Pekerjaan dan kebutuhan menusia

Tidak dapat dipungkiri lagi, manusia memenuhi kebutuhannya dengan bekerja. berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bekerja. Ini berarti pula manusia termasuk alam. Andai kata tidak termasuk alam ia dapat hidup tanpa alam. Lantas pertanyaan yang timbul, mengapa binatang dapat hidup meskipun tidak bekerja?. Walaupun manusia termasuk alam tetapi juga berlawanan dengan alam. Berbeda dengan binatang, binatang sepenuhnya adalah alam. Buktinya manusia harus mempengaruhi alam harus sesuai dengannya. Contoh, manusia tak langsung menggunakan kayu besar tetapi manusia memahatnya sehingga menjadi perahu, barulah manusia menggunakannya. Menurut Marx binarang berproduksi kesatu arah saja, sedangkan manusia berproduksi secara universal.

  1. Manusia Makhluk Sosial

Pekerjaan adalah salah satu cirri, bahwa manusia itu bermasyarakat (social) contoh tukang perahu, ia tidak hanya mencerminkan kemanusiaan pada perahu tersebut, pada dirinya tetapi juga pada orang lalin karena orang lainpun ikut menggunakannya. Pekerjaan adalah jembatan antar manusia. Marx berkata: barang (pekerjaan) adalah pembenaran langsung dari pada individualitas perbuatan dan sekaligus kenyataannya buat orang lain, dan kenyataan dia adalah untuknya. Ini menunjukkan bahwa keyakinan dasar marx adalah manusia dengan sendirinya social.

  1. Pekerjaan dan Sejarah

Pekerjaan bersifat social bukan hanya dimensi ruang. Artinya pekerjaan tidak hanya menghubungkan manusia-manusia yang hidup pada saat yang sama. Tetapi juga dimensi waktu. Artinya pekerjaan itu tindakan manusia selama seluruh sejarahnya. Melalui pekerjaannya manusia menyejarah. Pekerjaanlah yang menjadi ikatan antara generasi-generasi itu.

Pekerjaan merupakan jembatan antara umat manusia. Bukan hanya antara hidup sekarang, melainkan juga yang sekarang dengan yang terdahulu. Begitu kita tahu tentang orang-orang dizaman sailendra dari hasil kerja mereka. Yaitu candi borobudur.