Kamis, 03 Juli 2008

statistik

TUGAS TERSTRUKTUR T- 1
FREQUENCIES


2. A. Bagaimana deskripsi data tentang tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan ?
Tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) pada karyawan PNS di suatu instansi Pemerintahan bisa kita lihat dari nilai rata – ratanya atau Mean. Pada tabel statistics tersebut dapat kita lihat Mean atau rata – rata LIBATKER adalah 31,7667 tahun dari jumlah karyawan sebesar 30 orang, mulai dari tingkat yang paling rendah yaitu 15 tahun dan yang paling tinggi yaitu 52 tahun dengan Standard Error of Mean adalah 2,04360. Standard Error of Mean adalah untuk memperkirakan besarnya rata – rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Untuk itu dengan Standard Error of Mean tertentu pada tingkat kepercayaan 95 %, maka rata – rata LIBATKER menjadi :
Rata – rata + 2 Standard Error of Mean
( Angka 2 digunakan karena tingkat kepercayaan 95 % )
Maka :
31,7667 + ( 2 x 2,04360 )
= 27,6795 sampai 35,8539
Dengan mengacu kepada keterangan bahwa tingkat keterlibatan kerja, jika subjek dengan skor 0 sd 20 ( = tingkat keterlibatan kerja rendah ), skor 21 sd 40 ( = tingkat keterlibatan kerja sedang / biasa – biasa ), skor 41 sd 60 ( = tingkat keterlibatan kerja tinggi ), maka tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) pada karyawan PNS di suatu instansi Pemerintahan adalah sedang / biasa – biasa.

2. B. Bagaimana deskripsi data tentang lama bekerja karyawan ?
Lama bekerja ( LAMAKER ) pada karyawan PNS di suatu instansi Pemerintahan bisa kita lihat dari nilai rata – ratanya atau Mean. Pada tabel statistics tersebut dapat kita lihat Mean atau rata – rata LAMAKER adalah 12 tahun dari jumlah karyawan sebesar 30 orang mulai dari tingkat yang paling rendah yaitu 4 tahun dan yang paling tinggi yaitu 20 tahun dengan Standard Error of Mean adalah 0,73968. Standard Error of Mean adalah untuk memperkirakan besarnya rata – rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Untuk itu dengan Standard Error of Mean tertentu pada tingkat kepercayaan 95 %, maka rata – rata LAMAKER menjadi :
Rata – rata + 2 Standard Error of Mean
( Angka 2 digunakan karena tingkat kepercayaan 95 % )
Maka :
12,0000 + ( 2 x 0,73968 )
= 10,52064 sampai 13,47936
Jadi rata – rata LAMAKER karyawan PNS di suatu instansi Pemerintahan adalah sekitar 12 tahun dengan interval antara 10,5 tahun hingga 13,5 tahun, dengan nilai percentiles adalah sebagai berikut :
1. Rata – rata LAMAKER 10% karyawan adalah di bawah 5,2 tahun. Dengan kata lain ada sekitar 3 orang karyawan yang LAMAKER – nya di bawah 5,2 tahun.
2. Rata – rata LAMAKER 25% karyawan adalah di bawah 9,75 tahun. Dengan kata lain ada sekitar 7 orang karyawan yang LAMAKER – nya di bawah 9,75 tahun.
3. Rata – rata LAMAKER 50% karyawan adalah di bawah 12 tahun atau di atas 12 tahun. Dengan kata lain ada sekitar 15 orang karyawan yang LAMAKER – nya di bawah 12 tahun dan 15 orang karyawan di atas 12 tahun.
4. Rata – rata LAMAKER 75% karyawan adalah di bawah 15 tahun atau 25% karyawan adalah di atas 15 tahun. Dengan kata lain ada sekitar 20 orang karyawan yang LAMAKER - nya di bawah 15 tahun dan 10 orang karyawan di atas 15 tahun.
5. Rata – rata LAMAKER 90% karyawan adalah di bawah 17 tahun atau 10% karyawan adalah di atas 17 tahun. Dengan kata lain ada sekitar 25 orang karyawan yang LAMAKER – nya di bawah 17 tahun dan 5 orang karyawan di atas 17 tahun.

2. C. Bagaimana deskripsi data tentang pangkat / golongan ruang karyawan ?
Dari data tentang pangkat / golongan ruang ( PANGKAT ) dapat digambarkan bahwa jumlah karyawan PNS yang ber – PANGKAT II / a berjumlah 1 orang dengan prosentase sebesar 3,3%, PANGKAT II / b berjumlah 6 orang dengan prosentase sebesar 20%, PANGKAT II / c berjumlah 6 orang dengan prosentase sebesar 20%, PANGKAT III / a berjumlah 12 orang dengan prosentase sebesar 40%, PANGKAT III / b berjumlah 3 orang dengan prosentase sebesar 10%, dan yang ber – PANGKAT III / c berjumlah 2 orang dengan prosentase sebesar 6,7%, dengan total karyawan berjumlah 30 orang.
Apabila dilihat dari diagram pie – nya dapat digambarkan tingkat proporsi terbesar adalah karyawan dengan PANGKAT III / a dan yang terkecil adalah PANGKAT II / a.

2. D. Bagaimana deskripsi data tentang latar belakang pendidikan karyawan ?
Dari data tentang latar belakang pendidikan ( LATPEND ) dapat digambarkan bahwa LATPEND karyawan terdiri atas SMA dan Sarjana dengan jumlah karyawan yang ber – LATPEND SMA adalah 19 orang dengan prosentase sebesar 63,3%, sedangkan jumlah karyawan yang ber – LATPEND Sarjana adalah 11 orang dengan prosentse sebesar 36,7%, dengan total karyawan berjumlah 30 orang.
Apabila dilihat dari diagram pie – nya dapat digambarkan proporsi karyawan SMA lebih besar dari pada Sarjana.

2. E. Bagaimana deskripsi data tentang jenis kelamin karyawan ?
Dari data tentang jenis kelamin ( KELAMIN ) dapat digambarkan bahwa jumlah karyawan yang ber - KELAMIN laki – laki adalah 13 orang dengan prosentase sebesar 43,3%, sedangkan jumlah karyawan yang ber – KELAMIN perempuan adalah 17 orang dengan prosentse sebesar 56,7%, dengan total karyawan berjumlah 30 orang.
Apabila dilihat dari diagram pie – nya dapat digambarkan proporsi karyawan perempuan lebih besar dari pada laki - laki.











TUGAS TERSTRUKTUR T – 2
DESCRIPTIVES

2. A. Bagaimana deskripsi data tentang tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan ?
Tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) pada karyawan PNS di suatu instansi Pemerintahan bisa kita lihat dari nilai rata – ratanya atau Mean adalah 31,7667 tahun ( sedang / biasa – biasa ) dari jumlah karyawan sebesar 30 orang mulai dari tingkat yang paling rendah yaitu 15 tahun dan yang paling tinggi yaitu 52 tahun dengan Standard Deviation adalah 11,19323.

2. B. Bagaimana deskripsi data tentang lama bekerja karyawan ?
Lama bekerja ( LAMAKER ) pada karyawan PNS di suatu instansi Pemerintahan bisa kita lihat dari nilai rata – ratanya atau Mean adalah 12 tahun dari jumlah karyawan sebesar 30 orang mulai dari tingkat yang paling rendah yaitu 4 tahun dan yang paling tinggi yaitu 20 tahun dengan Standard Deviation adalah 4,05139.

2. C. Jelaskan mana data yang termasuk outler dari kedua variabel tersebut ?
Jika data berdistribusi normal dan tingkat kepercayaan 95%, maka batas kritis ada pada 5% dibagi menjadi dua atau 2,5%. Pada tabel z, perhitungan pada satu sisi atau 50%, maka batas kritis ada pada kurva ( 50% - 2,5% ) atau 47,5%. Pada tabel z, untuk luas kurva 47,5% didapat nilai kritis 1,96. Dari variabel zlibatke tidak ada data yang termasuk outler. Sedangkan variabel zlamaker terlihat hanya ada dua data yang termasuk outler yaitu nilai zlamaker yang diluar 1,96 ( LAMAKER 20 tahun dengan z scores adalah 1,97463, dan LAMAKER 4 tahun dengan z scores adalah -1,97463 ).
Berdasarkan penerapan z scores atau nilai z ini, dari 30 data yang ada antara variabel libatker dan lamaker hanya ada 2 yang mempunyai nilai di luar kewajaran ( unusual value ), yaitu dari variabel lamaker, sedangkan dari variabel libatker tidak ada data yang nilainya di luar kewajaran, maka sebetulnya data ini bisa dikatakan distribusi tersebut normal.


TUGAS TERSTRUKTUR T – 3
EXPLORE


2. A. Bagaimana deskripsi data tentang tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan apabila dilihat dari tingkat pendidikan karyawan ?
Tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) karyawan yang berlatar belakang pendidikan ( LATPEND ) SMA dilihat dari rata – ratanya adalah 31,8421, dengan interval nilai antara 26,1047 sampai dengan 37,5795. Dengan kata lain LIBATKER – nya adalah sedang / biasa – biasa, dari jumlah karyawan ber – LATPEND SMA adalah 19 orang, mulai dari LIBATKER yang paling rendah adalah 15 tahun dan yang paling tinggi adalah 52 tahun, sedangkan tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) karyawan yang berlatar belakang pendidikan ( LATPEND ) Sarjana dilihat dari rata – ratanya adalah 31,6364, dengan interval nilai antara 24,6465 sampai dengan 38,6262. Dengan kata lain LIBATKER – nya adalah sedang / biasa – biasa, dari jumlah karyawan ber – LATPEND Sarjana adalah 11 orang, mulai dari LIBATKER yang paling rendah adalah 16 tahun dan yang paling tinggi adalah 43 tahun

2. B. Jelaskan tentang data mana yang termasuk outler dilihat dari masing – masing jenis tingkat pendidikan karyawan ?
Apabila dilihat dari output Stem and Leaf Plots, baik dari TINGPEND SMA maupun Sarjana, kedua – duanya tidak menunjukkan adanya nilai Extremes atau outler. Jadi tidak ada data yang outler dari masing – masing jenis tingkat pendidikan karyawan ( TINGPEND ).







TUGAS TERSTRUKTUR T – 4
NORMALITAS DATA


2. Bagaimana data tentang tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan PNS di suatu instansi Pemerintah dilihat dari tingkat pendidikan karyawan termasuk data berdistribusi normal atau tidak ?
Tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) karyawan yang berlatar belakang pendidikan ( LATPEND ) SMA dilihat dari rata – ratanya adalah 31,8421, dengan interval nilai antara 26,1047 sampai dengan 37,5795. Dengan kata lain LIBATKER – nya adalah sedang / biasa – biasa, dari jumlah karyawan ber – LATPEND SMA adalah 19 orang, mulai dari LIBATKER yang paling rendah adalah 15 tahun dan yang paling tinggi adalah 52 tahun, sedangkan tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) karyawan yang berlatar belakang pendidikan ( LATPEND ) Sarjana dilihat dari rata – ratanya adalah 31,6364, dengan interval nilai antara 24,6465 sampai dengan 38,6262. Dengan kata lain LIBATKER – nya adalah sedang / biasa – biasa, dari jumlah karyawan ber – LATPEND Sarjana adalah 11 orang, mulai dari LIBATKER yang paling rendah adalah 16 tahun dan yang paling tinggi adalah 43 tahun
Berdasarkan data pada tabel Test of Normality, dapat dijelaskan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Kaidah yang digunakan adalah :
1. Jika nilai Signifikansi <> 0,05, maka distribusi adalah normal.
Keputusannya adalah :
1. Pada uji Kolmogorof Smirnov, maka dapat diperoleh harga signifikansi untuk karyawan yang ber – LATPEND SMA dengan signifikansi 0,200 > 0,05, maka bisa dikatakan bahwa distribusi adalah normal, sedangkan untuk karyawan yang ber – LATPEND Sarjana dengan signifikansi 0,200 > 0,05, maka bisa dikatakan bahwa distribusi adalah normal.
2. Begitu pun juga pada uji Shapiro Wilk, maka dapat diperoleh harga signifikansi untuk karyawan yang ber – LATPEND SMA dengan signifikansi 0,307 > 0,05, maka bisa dikatakan bahwa distribusi adalah normal, sedangkan untuk karyawan yang ber – LATPEND Sarjana dengan signifikansi 0,104 > 0,05, maka bisa dikatakan bahwa distribusi adalah normal. Jadi data tentang tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan PNS di suatu instansi Pemerintah dilihat dari tingkat pendidikan karyawan termasuk data berdistribusi normal atau tidak, maka untuk SMA dan Sarjana sama – sama menunjukkan distribusi yang normal.




















TUGAS TERSTRUKTUR T – 5
CROSSTAB


2. A. bagaimana hubungan antara lama bekerja dengan tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan ?
Pada tabel Chi – Square Test, dapat menjelaskan bagaimana hubungan antara lama bekerja ( LAMAKER ) dengan tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) karyawan. Hipotesis :
1. Ho = Tidak ada hubungan antara LAMAKER dengan LIBATKER.
2. Ha = Ada hubungan antara LAMAKER dengan LIBATKER.
Kaidah :
1. Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.
2. Jika Signifikansi <> 0,05, yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada hubungan antara LAMAKER dengan LIBATKER.

2. B. bagaimana hubungan antara pangkat / golongan ruang dengan tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan ?
Pada tabel Chi – Square Test, dapat menjelaskan bagaimana hubungan antara pangkat / golongan ruang ( PANGKAT ) dengan tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) karyawan. Hipotesis :
1. Ho = Tidak ada hubungan antara PANGKAT dengan LIBATKER.
2. Ha = Ada hubungan antara PANGKAT dengan LIBATKER.
Kaidah :
1. Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.
2. Jika Signifikansi <> 0,05, yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada hubungan antara PANGKAT dengan LIBATKER.

2. C. bagaimana hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan ?
Pada tabel Chi – Square Test, dapat menjelaskan bagaimana hubungan antara tingkat pendidikan ( TINGPEND ) dengan tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) karyawan. Hipotesis :
1. Ho = Tidak ada hubungan antara TINGPEND dengan LIBATKER.
2. Ha = Ada hubungan antara TINGPEND dengan LIBATKER.
Kaidah :
1. Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.
2. Jika Signifikansi <> 0,05, yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada hubungan antara TINGPEND dengan LIBATKER.

2. D. bagaimana hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan ?
Pada tabel Chi – Square Test, dapat menjelaskan bagaimana hubungan antara jenis kelamin ( KELAMIN ) dengan tingkat keterlibatan kerja ( LIBATKER ) / ( job – involvement ) karyawan. Hipotesis :
1. Ho = Tidak ada hubungan antara KELAMIN dengan LIBATKER.
2. Ha = Ada hubungan antara KELAMIN dengan LIBATKER.
Kaidah :
1. Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.
2. Jika Signifikansi <> 0,05, yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada hubungan antara KELAMIN dengan LIBATKER.

2. E. bagaimana hubungan antara lama bekerja, pangkat / golongan ruang, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin dengan tingkat keterlibatan kerja ( job – involvement ) karyawan ?
Dari penjelasan no 2. A. hingga 2. D. dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara LAMAKER, PANGKAT, TINGPEND, dan KELAMIN dengan LIBATKER. Atau kita bisa kita lihat pada tabel Chi – Square Test, dapat menjelaskan bagaimana hubungan antara LAMAKER, PANGKAT, TINGPEND, dan KELAMIN dengan LIBATKER / ( job – involvement ) karyawan. Hipotesis :
1. Ho = Tidak ada hubungan antara LAMAKER, PANGKAT, TINGPEND, dan KELAMIN dengan LIBATKER.
2. Ha = Ada hubungan antara LAMAKER, PANGKAT, TINGPEND, dan KELAMIN dengan LIBATKER.
Kaidah :
1. Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.
2. Jika Signifikansi <> 0,05, yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada hubungan antara LAMAKER, PANGKAT, TINGPEND, dan KELAMIN dengan LIBATKER.








1 komentar:

Anonim mengatakan...

gak paham aku